Pembobolan ATM di Bali

Kasus yang kemarin ramai ini terjadi adalah kasus yang dikatakan sebagai pembobolan mesin ATM, ternyata paling banyak terjadi di denpasar.

Secara pribadi saya melihat kasus ini bukan sesuatu yang istimewa dalam artian kasus pembobolan ini tidak dilakukan oleh seorang ahli komputer atau sejenisnya.  Karena setelah diselidiki oleh pihak yang berwenang, dan kalau hasil penyelidikannya memang benar, kejahatan ini dilakukan dengan melakukan penambahan perangkat keras pada ATM. ATM Scimmer. Alat yang konon diperjual bebas ini dengan harga yang relatif murah dipasangkan pada mesin ATM dan berguna untuk mengkopi seluruh data yang ada di ATM. ATM Scimmer ini tidak bisa bekerja sendirian, hal ini disebabkan karena PIN ATM tidak ada pada kartu ATM. Sehingga untuk melakukan kejahatan ini haruslah juga memasang camera video yang merekam PIN custmer saat menekan tombol.

Sekali lagi menurut saya, ini bukanlah hal yang sangat hebat. Hal ini bisa saja dilakukan oleh anak SMP !

Siapa yang salah ? ATM nya kurang canggih ? Saya rasa tidak. Mesin ATM yang ada di Indonesia saya yakin sudah melewati verifikasi standard dunia. Kalau begitu salahkan saja penjual ATM Scimmer yang bebas dan murah. Hhhm, saya rasa tidak juga. Alat scimmer ini saya rasa sebenarnya diciptakan untuk hal yang perlu. Kenapa murah ? ya karena memang murah. Kenapa dijual bebas, ya kenapa tidak ? Sama dengan orang jual pisau. Yang penting kan yang menggunakannya.

Kalau menurut saya, yang merupakan titik paling lemah sistem ATM di negeri kita ini adalah, minimnya pengawasan mesin ATM di tempat-tempat umum. Di Denpasar, ATM di tempat umum seperti pusat perbelanjaan, hampir tidak ada tempat yang dijaga oleh security or satpam. Sehingga memungkinkan orang dapat melakukan apa saja di ruangan ATM. Dan juga, masyarakat di denpasar, terkadang tidak mau perduli orang mau ngapain saja di dalam ruangan mesin ATM. Masak orang sampai bisa memasang paku di tembok ATM or bisa mengotori mesin ATM dengan sampah-sampah brosur MLM !

So, the conclusion is, this is not proffesional crime like a movie all "SWORDFISH". Ini murni dari pemanfatatan kesempatan yang ada. Jika memang ternyata benar orang Rusia yang mendalanginya (belum tentu benar juga kan), berarti orang luar tersebut lebih duluan sadar akan kelengahan kita ini kan..

Jadi bahwa pihak BANK harus mengganti dana nasabah yang lenyap ini, mau tidak mau saya harus setuju. Kedepannya, masalah securitas offline ini wajib diperbaiki.

Berikut tips yang bisa dicoba untuk bertransaksi aman di ATM.

1. Usahakan transaksi di ATM yang ada satpamnya.
2. Untuk menghindari camera video yang merekam gerakan tangan anda saat menekan tombol, cek tembol/kaca dari dinding ruang ATM. Pastikan bahwa tidak ada yang mencurigakan. Kalau curiga, tidak usah mengecek, langsung saja pindah ATM.
3. Carilah mesin ATM yang berpenutup di tombolnya, atau usahakan tutupi gerakan tangan anda saat menekan tombol pin.